No Image

Hujan Dalam Syariat Islam

16 Juli 2010 admskpk 0

oleh : Ustadz  Abu Muawiah Dari Zaid bin Khalid Al-Juhaini radhiallahu anhu dia berkata: صَلَّى لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةَ الصُّبْحِ بِالْحُدَيْبِيَةِ […]

No Image

Hukuman bagi Orang Murtad

11 Juni 2010 admskpk 6

oleh : Prof. Dr. Tgk. H. Muslim Ibrahim, MA (Rubrik Konsultasi Agama Islam Harian Serambi Indonesia 11-6-2010) Pertanyaan Assalamu’alaikum Warahmatullahi  Wabarakatuh. Akhir akhir ini terdengar […]

No Image

Kewajiban Taat Kepada Pemerintah

15 April 2010 admskpk 0

Oleh : Al-Ustadz Muhammad Umar As-Sewed Kewajiban taat kepada pemerintah merupakan salah satu prinsip Islam yang agung. Namun di tengah carut-marutnya kehidupan politik di negeri-negeri […]

No Image

Syirik dan Ancamannya

24 Maret 2010 admskpk 0

oleh : Ust. Abu Muawiyah Allah Ta’ala berfirman: إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ “Sesungguhnya kesyirikan adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman: 13) Allah Ta’ala berfirman: […]

No Image

Tauhid dan Keutamaannya

24 Maret 2010 admskpk 0

oleh : Ustadz Abu Muawiyah Allah Ta’ala berfirman: وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإِنسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah […]

No Image

Ironi Valentine Day

17 Februari 2010 admskpk 1

Oleh Chumaidi – (Opini Serambi Indonesia 15 Februari 2010, 09:58) VALENTINE  Day, istilah yang begitu  akrab di kuping remaja masa kini (terutama non muslim). Hari […]

No Image

Sebelum Anak Terlanjur Cerdas

8 Desember 2009 admskpk 0

oleh : Abu Khaulah Zainal Abidin

Terlanjur cerdas ? Cerdas koq bisa terlanjur ? Bukankah setiap orang mendambakan anaknya cerdas ? Apalagi kata “terlanjur” konotasinya jelek . -suatu yang tidak diharapkan-, seperti; terlanjur basah, terlanjur jatuh, atau terlanjur menjadi bubur,

Anak cerdas, siapa tak mau ? Tetapi itu bukan segala-galanya. Terlebih kalau ia dijadikan dasar bagi segala pertimbangan, mengalahkan bekal-bekal hidup lainnya yang mutlak dimiliki setiap manusia. Apalagi jika yang dimaksud cerdas itu tak lebih dari sebentuk kemampuan menalar, memahami, dan menarik kesimpulan, atau sekedar mampu berpikir logis , menemukan dan memecahkan jawaban-jawaban matematis.

Bahkan sekalipun kecerdasan itu -juga- meliputi kemampuan mengenal dan mengelola perasaan diri, yang dengannya seseorang mampu memahami kemudian merespon orang lain melalui sikap dan tindakan. Sejenis potensi -yang menurut teori Emotional Quotient (EQ)-nya Goleman- berupa kecerdasan emosional, yang berfungsi mengimbangi kecerdasan intelektual !

Bahkan sekalipun kecerdasan itu -juga- berupa kemampuan memahami akan nilai-nilai dan makna kehidupan, menumbuhkan harapan-harapan serta keyakinan. Sejenis potensi -yang menurut teori Spiritual Quotient (SQ)-nya Danah Zohar dan Ian Marshall- berupa kecerdasan spiritual, yang berfungsi mengimbangi bahkan mengendalikan kecerdasan intelektual dan emosional sekaligus !