Banda Aceh-Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Banda Aceh menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-V MPU Kota Banda Aceh dalam rangka memilih kepengurusan MPU Banda Aceh masa khidmat 2024-2029 yang dilaksanakan di Balai Keurukon.
Musda ini akan berlangsung selama dua hari, mulai dari tanggal 16-17 Mei 2024 dan diikuti sebanyak 37 peserta yang terdiri dari unsur ulama dayah, cendikiawan muslim, serta perwakilan perempuan se Kota Banda Aceh.
Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Banda Aceh Prof. Dr. H. Damanhuri Basyir, M.Ag dalam sambutannya mengatakan Musda ini dilakukan untuk memilih pengurus MPU masa bakti lima tahun berikutnya, menyusun bahan masukan rencana kerja MPU, dan menyusun rekomendasi serta tausiyah.
Tgk. Damanhuri mengajak pemerintah untuk mengacu pada satu titik kebaikan di dunia dan akhirat.
“Ada dua kelompok manusia yaitu kelompok pertama ulama dan kelompok kedua yaitu pemimpin. Apabila kedua kelompok ini baik maka akan baik semua manusia dan apabila kedua kelompok ini jahat maka jahatlah manusia di bumi. Untuk ini saya mengajak ayo bersama-sama untuk maju, ulama tetap pada posisinya dan pemerintah tetap pada posisinya untuk mengacu suatu titik yaitu kebaikan dunia dan akhirat kelak,” kata Tgk, Damanhuri.
Tgk. Damanhuri juga merekomendasi tiga catatan penyelesaian persoalan umat islam yaitu Banda Aceh membutuhkan Badan Tauliyah dalam menyelesaikan berbagai macam aliran keagamaan yang muncul di Banda Aceh, Banda Aceh juga membutuhkan land mark atau tugu syariat islam dan diperlukan penguatan serta peningkatan lembaga dan badan keistimewaan.