No Image

Terseret Praktik Riba

1 Februari 2010 admskpk 0

oleh : Masri – (Opini Serambi Indonesia 30 Januari 2010) alumnus IAIN Ar-Raniry, anggota diskusi komunitas Panteue . SEJAK diterapkan syariat Islam di Aceh, berbagai […]

No Image

Menggerakkan Telunjuk Saat Tasyahhud

5 Januari 2010 admskpk 0

oleh  Ustadz Abu Muawiah Pertanyaan: Melihat dalam praktek sholat, ada sebagaian orang yang menggerak-gerakkan jari telunjuknya ketika tasyahud dan ada yang tidak menggerak-gerakkan. mana yang […]

No Image

Ta’ziyah Menurut Madzhab Syafi’ie

30 Desember 2009 admskpk 0

oleh Tgk. H. Syamun Risyad, Lc (ketua MPU Kota Lhokseumawe) ويكره لأهل الميت الإ جتماع بمكان لتأتيهم الناس للتعزية: المراجع السابق “Makhruh bagi ahli mayit […]

No Image

Hukum Jual Beli Tokek

26 Desember 2009 admskpk 0

Tanya: Apa hukum jual beli tokek dengan alasan untuk dijadikan obat, mengingat amalan ini sedang marak akhir-akhir ini. Abu Amr (08524262????) Jawab ( Ustadz Abu […]

No Image

Sebelum Anak Terlanjur Cerdas

8 Desember 2009 admskpk 0

oleh : Abu Khaulah Zainal Abidin

Terlanjur cerdas ? Cerdas koq bisa terlanjur ? Bukankah setiap orang mendambakan anaknya cerdas ? Apalagi kata “terlanjur” konotasinya jelek . -suatu yang tidak diharapkan-, seperti; terlanjur basah, terlanjur jatuh, atau terlanjur menjadi bubur,

Anak cerdas, siapa tak mau ? Tetapi itu bukan segala-galanya. Terlebih kalau ia dijadikan dasar bagi segala pertimbangan, mengalahkan bekal-bekal hidup lainnya yang mutlak dimiliki setiap manusia. Apalagi jika yang dimaksud cerdas itu tak lebih dari sebentuk kemampuan menalar, memahami, dan menarik kesimpulan, atau sekedar mampu berpikir logis , menemukan dan memecahkan jawaban-jawaban matematis.

Bahkan sekalipun kecerdasan itu -juga- meliputi kemampuan mengenal dan mengelola perasaan diri, yang dengannya seseorang mampu memahami kemudian merespon orang lain melalui sikap dan tindakan. Sejenis potensi -yang menurut teori Emotional Quotient (EQ)-nya Goleman- berupa kecerdasan emosional, yang berfungsi mengimbangi kecerdasan intelektual !

Bahkan sekalipun kecerdasan itu -juga- berupa kemampuan memahami akan nilai-nilai dan makna kehidupan, menumbuhkan harapan-harapan serta keyakinan. Sejenis potensi -yang menurut teori Spiritual Quotient (SQ)-nya Danah Zohar dan Ian Marshall- berupa kecerdasan spiritual, yang berfungsi mengimbangi bahkan mengendalikan kecerdasan intelektual dan emosional sekaligus !