Adab-Adab di Hari Jumat

oleh Ustadz Abu Muawiah

dari Abu Said Al-Khudri radhiallahu anhuma dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwa beliau bersabda:

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنْ النُّورِ مَا بَيْنَ الجُمْعَتَيْنِ

“Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada malam jumat maka dia akan diterangi oleh cahaya antara jumat itu hingga jumat depannya.” (HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi dalam Syuabul Iman, serta dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 6470)

Dari Abdullah bin Busr radhiallahu anhu dia berkata:

أَنَّ رَجُلًا جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَخْطُبُ النَّاسَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَقَالَ اجْلِسْ فَقَدْ آذَيْتَ وَآنَيْتَ

“Ada seorang laki-laki mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang sedang berkhutbah di hadapan manusia pada hari jumat. Maka beliau bersabda kepadanya, “Duduklah. Sungguh, kamu telah mengganggu dan membuat orang lain terlambat.” (HR. Ahmad no. 17014 dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 155)

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَنْصِتْ وَالْإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ

“Jika kamu berkata kepada temanmu pada hari jumat, “Diamlah,” sementara imam sedang memberikan khutbah, maka sungguh kamu sudah berbuat sia-sia.” (HR. Al-Bukhari no. 414 dan Muslim no. 851)

Dari Aus bin Aus radhiallahu anhu dia berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنْ الصَّلَاةِ فِيهِ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ قَالَ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ تُعْرَضُ صَلَاتُنَا عَلَيْكَ وَقَدْ أَرَمْتَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِمْ

“Sesungguhnya hari jumat adalah di antara hari-hari kalian yang terbaik, karenanya perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari itu. Karena sesungguhnya shalawat kalian disampaikan kepadaku.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana shalawat kami disampaikan kepadamu, sementara engkau telah meninggal?” Beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta’ala telah mengharamkan atas bumi untuk menghancurkan jasad para nabi shallallahu ‘alaihim.” (HR. Abu Daud no. 1047 dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 2212)

Penjelasan ringkas:
Di antara adab-adab pada hari jumat yang dianjurkan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam untuk dilakukan -karena besarnya pahala yang ada di dalamnya- adalah disunnahkan untuk membaca surah Al-Kahfi di malam jumat serta memperbanyak shalawat kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam pada malam dan siang hari jumat. Dan beliau juga melarang untuk melakukan semua amalan yang bisa mengganggu manusia mendengarkan khutbah, semisal datang terlambat lalu melangkahi leher-leher mereka dan juga berbicara, walaupun tujuan pembicaraannya adalah untuk amar ma’ruf nahi mungkar.

Dan di antara dalil yang menunjukkan keutamaan bershalat kepada beliau pada hari jumat adalah hadits Anas bin Malik radhiallahu anhu secara marfu’:

أَكْثِرُوا الصَّلاَةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَليلَةَ الْجُمُعَةِ, فَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشَرًا.

“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari dan malam Jumat, karena barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali maka Allah akan bershalawat kepadanya 10 kali.” (HR. Al-Baihaqi (3/249) dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 1407)

http://al-atsariyyah.com/?p=2113#more-2113

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*